Sabtu, 20 April 2024

Matchmaking BUMD, Hasilkan Kerjasama Senilai Rp 12,46 Triliun

Administrator - 27-10-2020 05:53:51

Matchmaking BUMD yang digelar bersamaan dengan acara tahunan Jatim Fair 2020 di Grand City Exhibition Hall pada Jum’at (23/10/2020) telah meghasilkan sebuah kesepakatan senilai Rp 12,46 Triliun.

Matchmaking BUMD bertujuan untuk mempertemukan BUMD Provinsi Jawa Timur dengan BUMD Kab/Kota atau badan usaha lain dan menyebarluaskan peluang investasi.

Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur, Ir. Tiat S. Suwardi. M.Si mengatakan bahwasanya Biro Perekonomian sebagai pembina BUMD senantiasa mendorong sinergitas antar BUMD, mendukung BUMD untuk melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dan mendorong BUMD untuk mencari pembiayaan di luar APBD.

“Saya berharap kerjasama-kerjasama yang dilaksanakan pada hari ini dapat memberikan manfaat dan keuntungan yang sebesar-besarnya. Khusunya bagi BUMD maupun pihak kedua yang terlibat, serta bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya,” kata Ir. Tiat S. Suwardi. M.Si saat melakukan sambutan

Dari kesepakatan yang dilakukan pada hari ini setidaknya meghasilkan kerjasama dengan total nilai Rp 12,46 Triliun. Dimana terdapat 20 Perusahaan BUMD yang saling menjalin kerjasama.

Penandatangan kesepakatan yang pertama dilakukan oleh PT Jamkrida Jatim dengan PT BPR Delta Artha Sidoarjo dan PD BPR Bank Daerah Lamongan dengan kerjasama masing-masing senilai Rp 50 Miliar yakni untuk membantu pengembangan usaha UMKM.

Dilanjutkan dengan penandatangan berikutnya oleh PT BPR Jatim dengan Perumda Perkebunan Panglungan dengan total nilai Rp 1,5 Miliar dengan subtansi pembiayaan dan pengembangan hasil pertanian dan perkebunan.

Selanjutnya, nota kesepakatan ditandatangani oleh PT Petrogras Jatim Utama dengan Petronas Carigali Ketapang II ltd (PCK2L) dengan bentuk kerjasama kesepakatan jual beli gas WK Ketapang 2021-2025 dengan total nilai kerjasama USD 440.220.000 sekitar Rp 6,338 Triliun.

Masih dengan PT Petrogras Jatim Utama dengan Surya Intergrasi Energi dengan bentuk kerjasama MOU pembangunan Infrastruktur LNG di pelabuhan Probolinggo dengan total nilai USD 100.000.000 atau sekitar Rp 1,4 Triliun.

Dilanjutkan dengan PT Petrogras Jatim Utama dengan Inti Alasindo Energi dengam bentuk kerjasama MOU jual beli gas Wk Ketapang 2021-2025 dengan total nilai USD 26.827.000 equivalent Rp 400 Miliar.

Dilanjutkan dengan PT PWU/PT Kasa Husada dengan PT Mega Hidro Energi dan PT Energi Sterila Higiena dengan bentuk kerjasama berupa Produksi & notifikasi produksi masker medis dan Makloon produk masker KN 95, penggunaan jasa E-Beam, sterilization & keagenan jasa sterilisasi dengan total nilai Rp 25 Miliar.

Dilanjutkan kesepakatan antara Bank Jatim dengan Pelindo Property Indonesia, BPJS ketenaga Kerjaan dan Perumnas dengan bentuk kerjasama transaksi jasa keuangan dan kredit perumahan total kerjasama senilai Rp 4,2 Triliun

Yang terakhir bentuk kerjasama antara JGU Puspa Agro dengan PT POS Indonesia dan SMK PGRI 13 dengan total kerjasama senilai Rp 7 Miliar.

Tiat S Suwardi mengatakan tantangan perekonomian ditengah pandemi adalah pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang tadinya 5 persen kini jadi -5,9 persen.

“Untuk solusinya, Kita lihat satu per satu, misalnya contoh Kasa itu anak perusahaan PWU bagaimana dulu kasa husada hampir mati, karena berkah dari Covid Kasa membuat masker. Kita cari celah dimana BUMD bisa kembali berkembang,” jelasnya.

Sementara itu, asisten administrasi Sekda Provinsi Jawa Timur, Abimanyu Poncoatmojo menyampaikan apresiasi kepada BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta para pihak lainnya yang telah berupaya mewujudkan sinergritas dalam rangka meningkatkan pertumbuha ekonomi ditengah pandemi Covid-19.

“Kedepan saya berharap kegiatan-kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan lebih banyak lagi. Sehingga sinergritas antara BUMD Provinsi Jawa Timur dengan BUMD Kota/kab dapat terjalin dengan baik,” pungkasnya.

Jumlah Pengunjung: 3356