Sabtu, 4 Mei 2024

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk melaksanakan Public Expose guna memaparkan kinerja perusahaan sebagai bentuk transparansi bagi Perusahaan Publik yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)

14-09-2022 03:29:40
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk melaksanakan Public Expose guna memaparkan kinerja perusahaan sebagai bentuk transparansi bagi Perusahaan Publik yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kegiatan dilaksanakan secara virtual di Kantor Pusat Bank Jatim Surabaya.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim melaksanakan Public Expose guna memaparkan kinerja perusahaan sebagai bentuk keterbukaan atau transparansi bagi Perusahaan Publik yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kegiatan dilaksanakan secara virtual bertempat di Kantor Pusat Bank Jatim Surabaya.

Direktur Utama bankjatim, Busrul Iman menjelaskan, selain sebagai bentuk kewajiban perusahaan dalam menyampaikan keterbukaan informasi kepada masyarakat secara teratur dan berkala, kegaiatan Public Expose ini juga merupakan kesempatan bagi bankjatim untuk menjelaskan kepada publik seputar aksi korporasi maupun perkembangan kinerja perusahaan.

“Ini nantinya dapat digunakan sebagai pertimbangan para investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi,” ujar Busrul.

Selama pandemi yang telah berjalan kurang lebih hampir 2 tahun, lanjut Busrul, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat mengalami kontraksi, namun demikian Indonesia berhasil keluar dari keadaan tersebut dan mulai mengalami pertumbuhan.

Dan pada masa pasca pandemi, bankjatim terus menunjukkan kinerja yang positif dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year/YoY).

“Berdasarkan kinerja Agustus 2022, aset bankjatim tercatat Rp 100,93 triliun atau tumbuh 5,74%, sedangkan laba bersih bankjatim tercatat Rp 1,05 Triliun atau tumbuh 3,43%. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) bankjatim mencatatkan pertumbuhan 7,18% (YoY) yaitu sebesar Rp. 86,88 triliun,” lanjut Busrul.

Selain itu, bankjatim juga terus mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif yaitu tumbuh 5,24% (YoY) atau sebesar Rp 45,04 Triliun. Pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi yaitu tumbuh 16,09% (YoY) atau tercatat Rp 5,53 Triliun, diikuti oleh pertumbuhan kredit komersial yang tumbuh 4,73% atau tercatat Rp 11,42 Triliun dan kredit di sektor konsumsi yang tumbuh 3,54% atau tercatat Rp 28,09 Triliun.
Jumlah Pengunjung: 209